Usianya hampir satu abad, tetapi semangatnya tak kalah dengan usia 50-an.
Dialah Ngasmo, calon jeamaah haji asal Desa Betek, Dusun Klampok, Kecamatan Mojoagung, Jombang.
Ngasmo menjadi CJH tertua yang diberangkatkan embarkasi Jatim tahun 2014 ini.
Ngasmo yang kini berusia 99 tahun ini berangkat tanpa ditemani keluarganya.
"Kulo niki tinggal di rumah sama anak angkat. Derek kulo pun pejah sedoyo (saya tinggal sama anak angkat, keluarga saya sudah meninggal semua)," kata Ngasmo saat ditemui di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Kamis (4/9/2014).
Agar bisa ke tanah suci dia harus menjual sawahnya seharga Rp 1,3 miliar.
Uang sebanyak itu Rp700 juta di antaranya dibelikan sawah lagi. Sisanya untuk tabungan, biaya haji dan membayar makelar yang berjasa menjualkan sawah saya.
Meski umur sudah tua, kakek kelahiran Jombang, 21 Januari 1915 ini masih terlihat semangat menunaikan ibadah haji kali ini.
Walaupun tidak ada pendamping keluarganya, dirinya sudah mantap berangkat haji tahun ini.
"Kulo mboten nate numpak motor muluk (pesawat) kulo pasrah mawon mas sama gusti Allah," ungkap pria yang sewaktu muda menjadi pedagang.
Dia mengaku beruntung masih diberi kesehatan dan bisa menunaikan ibadah haji tahun ini karena banyak calon haji yang harus menunggu hingga 15 tahun.
Sementara dia hanya perlu menunggu satu tahun untuk bisa berangkat menjalankan rukun islam ke lima itu.
"Kulo daftare haji pada awal tahun tahun 2013. Karena usia, kulo angksal prioritas berangkat tahun 2014 ini," katanya.
Staf Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Bagus Budiman memamparkan Ngasmo tidak ada masalah dengan kesehatan. Kondisi fisiknya memungkinkan untuk diberangkatkan. Meski demikan tim kesehatan akan terus melakukan pemantauan.
”Begitu datang, dia langsung diminta ke klinik kesehatan Asrama Haji dan petugas pun mengantar ke Rumah Sakit Haji (di samping Asrama Haji Surabaya) untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan karena usianya yang tua itu," katanya.
Bagus mengimbau keluarganya tidak khawatir karena di setiap kloter ada ketuanya. Dan dibawahnya lagi ada ketua rombongan dan ketua regu. Ketua regu inilah yang bertanggung jawab.
“Setiap regu ada 7-10 jemaah haji, jadi ketua regu yang akan bertanggung jawab,” kata Bagus Budiman saat mengantarkan Ngasmo di kamarnya untuk istirahat.
Selain itu, di tanah suci juga tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang bertugas 24 jam. TKHI itu yang memeriksa kesehatan para jamaah haji asal Indonesia.
"Di sana (tanah Suci) juga ada rumah sakit khusus untuk jamaah asal Indonesia, dan selalu stand by untuk melayani jamaah yang sakit," tambahnya.
Ngasmo tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7/Jatim yang berangkat bersama 348 calon haji dari Jombang lainnya dan 97 calon haji dari Surabaya. Recananya mereka akan berangkat ke tanah suci hariJumat (5/9/2014) dinihari pukul 01.40 WIB.
Selain Ngasmo, calon haji lain yang tergolong tua adalah Samiri dari Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, yang berusia 96 tahun dan Romli dari Kabupaten Mojokerto yang berusia 94 tahun. (http://www.tribunnews.com)