Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia menjamin pomondokan layak huni untuk sekitar 156 ribu jamaah calon haji dari tanah air. Pemondokan yang dibagi di 10 sektor di kota Makkah ini ada 116 unit.
Mayoritas kualitas pemondokan kini rata-rata setara hotel bintang tiga. Hanya sebagian saja berupa apartemen dan suite. Yang pasti tidak ada lagi bangunan tua. Namun konsekuensinya jarak pemondokan menjadi lebih jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang jarak terdekat pemondokan 1.000 meter dan jarak terjauh sekitar 3.900 meter dari Masjidil Haram.
Tim Media Center Haji berkesempatan meninjau langsung dua bangunan yang disebut-sebut sebagai pemondokan dengan standar fasilitas maksimal dan standar fasilitas minimal.
Hotel dengan fasilitas terbaik pada pemondokan tahun ini adalah Hotel Al-Ardhu Mutamayyizah atau Land Premium (Paramount) Hotel yang berada di kawasan Jarwal atau sektor H. Hotel bintang empat ini akan menampung 3.779 orang dari sembilan kloter.
Posisi hotel ini berada di tepi jalan besar. Ketika memasuki lobi hotel, terasa suasana mewah. Mulai dari arsitektur interior, hingga jenis sofa yang digunakan. Lobi hotel juga relatif luas. Liftnya pun canggih dan tampak baru dengan sistem kartu.
Suasana kamar pun tampak nyaman. Terdapat lima single bed, AC, TV layar datar, lemari, kulkas, juga kamar mandi yang menyatu di dalam kamar.
Pada sisi lain, tim MCH juga sempat meninjau pemondokan dengan standar fasilitas minimal, yakni Bur Al-Khair yang berada di kawasan Mahbas Jin, atau Sektor A.
Bangunan ini berada di dalam jalan kecil dan menanjak. Bangunan berpola apartemen ini akan menampung 2.564 orang jamaah haji dari 7 kloter. Demikian disampaikan Kepala Sektor A, Nur Hariyanto.
"Kalau dikatakan fasilitasnya paling buruk, saya rasa tidak juga. Karena fasilitas yang ada sudah relatif lengkap," kata Kepala Sektor H, Denny Fathurahman Sadili.
Dari pantauan di kamar 305, terdapat 4 ruang kamar, 3 kamar mandi, dan 1 dapur lengkap dengan lemari pendingin. Setiap kamar terdiri dari 4 sampai 7 tempat tidur single bed. Pada setiap kamar terdapat televisi model lama, AC, juga kipas angin besar di langit-langit. Jarak apartemen tersebut dengan Masjidil Haram sekitar 1.200 meter. Kalau berjalan kaki hanya sekitar 15 sampai 20 menit.
Hal ini menjadi nilai lebih bagi jamaah. Karena banyak jamaah yang justru senang pemondokannya dekat dengan Masjidil Haram, walaupun fasilitasnya biasa-biasa saja.
Nur Hariyanto mengatakan, walaupun ada hotel yang fasilitasnya mewah hingga relatif sederhana, jamaah haji tidak bisa memilih pemondokannya sendiri. Sebab pengaturan pemondokan dilakukan melalui pengundian (qur'ah) secara terbuka di Jakarta.
Awal Agustus lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan berhasil menghemat biaya sewa untuk pemondokan atau penginapan jamaah haji di Makkah dan Madinah, sebesar Rp 141 miliar dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Selain di dua wilayah itu, pemerintah juga berupaya melakukan efisiensi untuk biaya pemondokan di wilayah Jeddah untuk hotel transito.
Khusus di Makkah saja, yang berhasil dihemat sebesar 32 juta riyal atau tidak kurang dari Rp100 miliar. Di Madinah dana yang bisa diefisiensi sebesar Rp 41 miliar. Diakui Lukman, biaya sewa pemondokan tahun ini lebih murah dibandingkan tahun lalu. (VIVAnews)