health

vehicles

business

Login Email Sahara Kafila
Google Account
Username:
Password:
/ / 24 Tahun Menabung, Penjaga Sekolah di Depok Naik Haji

Ugan Suganda menabung selama 24 tahun agar bisa berangkat haji.

Agar bisa menunaikan ibadah haji tidak hanya dibutuhkan kesiapan materi dan fisik. Meski tidak berkecukupan secara materi, bagi mereka yang bersungguh-sungguh, impian untuk pergi haji dapat diwujudkan.

Selama ada niat tentu ada jalan, dan ungkapan ini sangat tepat untuk menggambarkan sosok Ugan Suganda, pria 59 tahun yang sehari-harinya mengais rezki sebagai penjaga sekolah di SDN Depok Jaya II, Pancoran Mas Depok, Jawa Barat.
        
Hanya menunggu hari. Sugan biasa ia disapa, akan memenuhi panggilan Allah sebagai tamu kehormatan di tanah suci Mekkah. Dia dijadwalkan berangkat haji pada tanggal 27 September 2014 nanti.
       
Tapi bukan perkara mudah bagi kakek 10 cucu ini untuk pergi ke tanah suci. Sugan harus menyisihkan sebagian penghasilannya sebagai penjaga sekolah yang honornya hanya Rp600 ribu per bulan.

Pola hidup hemat, dan gemar menabung agar bisa berangkat haji telah ia laksanakan sejak tahun 1990. Sugan menyisihkan setengah dari penghasilannya untuk ditabungkan.
      
"Yang penting itu niatnya. Niat dulu, Insya Allah ada jalan. Semua ini saya lakukan sejak 1990, ya Alhamdulillah sekarang bisa tercapai. Insya Allah saya berangkat kloter terakhir, tanggal 27 nanti," kata Sugan dengan mata berkaca-kaca saat memamerkan koper haji miliknya, Senin 8 September 2014.
        
Semua usaha Sugan, yang sudah sejak tahun 1982 menjadi penjaga sekolah tidak selalu berjalan mulus. Karena itu, selain menjadi honorer, ia juga membuka usaha kecil-kecilan sebagai pedagang warung di sekolah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Ada sukanya ada dukanya. Ya dukanya kalau sekolah libur, maka penghasilan saya otomatis turun. Apalagi kalau musim puasa. Saya cuma tamatan SD. Pernah si dua kali coba ikut ujian jadi PNS tapi gagal. Ya, disyukuri saja," ujarnya.
     
Selain menerapkan kedisiplinan untuk berhemat, suami dari Ntin Fatimah (55) ini juga dikenal rajin menunaikan salat sunah khususnya saat malam hari. Baginya, ibadah dan kesabaran disertai kejujuran dan ketulusan adalah modal awal untuk menjalani hidup.
       
"Semua dari kita pasti bisa menunaikan ibadah haji. Yang penting harus niat sungguh-sungguh, Insya Allah ada jalan," katanya.


© VIVA.co.id

«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama

About Admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

24 Tahun Menabung, Penjaga Sekolah di Depok Naik Haji

Ugan Suganda menabung selama 24 tahun agar bisa berangkat haji.

Agar bisa menunaikan ibadah haji tidak hanya dibutuhkan kesiapan materi dan fisik. Meski tidak berkecukupan secara materi, bagi mereka yang bersungguh-sungguh, impian untuk pergi haji dapat diwujudkan.

Selama ada niat tentu ada jalan, dan ungkapan ini sangat tepat untuk menggambarkan sosok Ugan Suganda, pria 59 tahun yang sehari-harinya mengais rezki sebagai penjaga sekolah di SDN Depok Jaya II, Pancoran Mas Depok, Jawa Barat.
        
Hanya menunggu hari. Sugan biasa ia disapa, akan memenuhi panggilan Allah sebagai tamu kehormatan di tanah suci Mekkah. Dia dijadwalkan berangkat haji pada tanggal 27 September 2014 nanti.
       
Tapi bukan perkara mudah bagi kakek 10 cucu ini untuk pergi ke tanah suci. Sugan harus menyisihkan sebagian penghasilannya sebagai penjaga sekolah yang honornya hanya Rp600 ribu per bulan.

Pola hidup hemat, dan gemar menabung agar bisa berangkat haji telah ia laksanakan sejak tahun 1990. Sugan menyisihkan setengah dari penghasilannya untuk ditabungkan.
      
"Yang penting itu niatnya. Niat dulu, Insya Allah ada jalan. Semua ini saya lakukan sejak 1990, ya Alhamdulillah sekarang bisa tercapai. Insya Allah saya berangkat kloter terakhir, tanggal 27 nanti," kata Sugan dengan mata berkaca-kaca saat memamerkan koper haji miliknya, Senin 8 September 2014.
        
Semua usaha Sugan, yang sudah sejak tahun 1982 menjadi penjaga sekolah tidak selalu berjalan mulus. Karena itu, selain menjadi honorer, ia juga membuka usaha kecil-kecilan sebagai pedagang warung di sekolah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Ada sukanya ada dukanya. Ya dukanya kalau sekolah libur, maka penghasilan saya otomatis turun. Apalagi kalau musim puasa. Saya cuma tamatan SD. Pernah si dua kali coba ikut ujian jadi PNS tapi gagal. Ya, disyukuri saja," ujarnya.
     
Selain menerapkan kedisiplinan untuk berhemat, suami dari Ntin Fatimah (55) ini juga dikenal rajin menunaikan salat sunah khususnya saat malam hari. Baginya, ibadah dan kesabaran disertai kejujuran dan ketulusan adalah modal awal untuk menjalani hidup.
       
"Semua dari kita pasti bisa menunaikan ibadah haji. Yang penting harus niat sungguh-sungguh, Insya Allah ada jalan," katanya.


© VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar